KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah yang
senantiasa memberi kemudahan saya dalam pengerjaan makalah yang berjudul ” BUDAYA POLITIK DI INDONESIA ” dengan
tepat waktu. Kehidupan manusia didalam masyarakat
memiliki peran penting dalam system politik suatu Negara. Setiap warga Negara
dalam kehidupan keseharianya hampir bersentuhan dengan aspek – aspek
politik.
Kehidupan politik yang merupakan dalam interaksi
antara warga Negara dengan pemerintahan, dan institutsi-institusi diluar pemerintahan
(non- formal), telah menghasilkan dan membentuk versi pendapat, pandangan, dan pengetahuan tentang
praktik-praktik politik dalam semua system politik. Semoga makalah ini dapat
dijadikan pembelajaran tentang budaya politik di Indonesia dan dapat bermanfaat pula bagi semua pembaca.
Kritik dan saran sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini nantinya.
Tonra, Agustus 2015
Penulis,
(
_______________________ )
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .......................................................................................................................
i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I: Pendahuluan ............................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I: Pendahuluan ............................................................................................................ 1
BAB II: Kajian Pustaka
A.
Komunikasi Dan Sosialisasi
Politik ..........................................................................
2
B.
Peran Serta Budaya Politik
Partisipan ....................................................................... 2
BAB: Kesimpulan Dan Saran
A.
Kesimpulan .................................................................................................................
4
B.
Saran
...........................................................................................................................
4
Daftar Pustaka
................................................................................................................
.... 5
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya politik merupakan pendekatan yang cukup akhir di dalam
ilmu politik. Pendekatan ini lahir setelah tuntasnya penelitian yang dilakukan
oleh dua peneliti Amerika Serikat yaitu Gabriel A. Almond dan Sydney Verba.
Hasil penelitian tersebut dituangkan di dalam buku mereka Budaya Politik,
yang merupakan hasil kajian antara tahun 1969 sampai dengan 1970 atas 5000
responden yang tersebar di 5 negara: Amerika Serikat, Inggris, Italia, Meksiko,
dan Jerman Barat.
Budaya
politik berarti kecenderungan berperilaku individu terhadap sistem politik yang
berlaku di negaranya. Dalam pendekatan budaya politik, individu merupakan
subyek kajian yang utama dan bersifat empiris, dalam arti pendapat orang per
oranglah yang membangun kesimpulan penelitian. Ini berbeda dengan pendekatan
filsafat politik, misalnya, yang lebih bersifat abstrak oleh sebab pendapat
dibangun oleh seseorang tanpa terlebih dahulu melihat fakta lapangan, atau
paling tidak, melalui serangkaian penelitian yang melibatkan orang banyak.
Sementara
itu, sosialisasi politik merupakan instrumen yang berupaya melestarikan sebuah
sistem politik. Melalui serangkaian mekanisme dalam sosialisasi politik,
individu dari generasi selanjutnya dididik untuk memahami apa, bagaimana, dan
untuk apa sistem politik yang berlangsung di negaranya masing-masing berfungsi
untuk diri mereka.
BAB II
KOMUNIKASI
DAN SOSIALISASI POLITIK
A.
Komunikasi Dan Sosialisasi Politik
secara
sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang
melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan
kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini,
sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru.
Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang
memerintah” dan ”yang diperintah”.
Mengkomunikasikan
politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapa
saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran
jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang
sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.
Dalam
praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi,
dan kadang-kadang sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik.
Berbagai penilaian dan analisis orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini
merupakan contoh kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah untuk
menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat
persetujuan DPR,
sosialisasi
politik itu merupakan proses dimana
individu memperoleh informasi, kepercayaan, sikap, dan menilai itu dapat
membantu mereka untuk memahami aktivitas suatu sistem politik, dan sebagai
bagian dari proses, yang mengadopsisebagian dari kepercayaan, sikap dan
nilai-nilai. Pengarang menunjukkan fakta pentingnya proses penanaman
kepercayaan dan nilai-nilai dariorang-orang menjadi basis untuk suatu kultur
politis masyarakat, dan kultur seperti itu menggambarkan parameter kehidupan
politis dan tindakan pemerintah atau Negara. Tetapi sebagian ahli membantah
bahwa orang-orang itu mempunyai latar belakang sosial serupa, tingkatan
pendidikan atau pendapatan, suatu agama umum, jenis kelamin atau persaingan ras
yang mempunyai pandangan politis yang sebagian besar sama; karenanya,
sosialisasi politis merupakan sifat yang sudah melekat pada nilai-nilai
tersebut dibandingkan dengan suatu proses.
B.
Peran Serta Budaya Politik Partisipan
1.
Pengertian
Partisipasi Politik
Pembahasan tentang budaya politik
tidak terlepas dari partisipasi politik warga negara. Partisipasi politik pada
dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, karena keberadaan struktur-struktur
politik di dalam masyarakat, seperti partai politik, kelompok kepentingan,
kelompok penekan dan media masa yang kritis dan aktif. Hal ini merupakan satu
indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).
Bagi sebagian
kalangan, sebenarnya keterlibatan rakyat dalam proses politik, bukan sekedar
pada tataran formulasi bagi keputusan-keputusan yang dikeluarkan pemerintah
atau berupa kebijakan politik, tetapi terlibat juga dalam implementasinya yaitu
ikut mengawasi dan mengevaluasi implementasi kebijakan tersebut.
Partisipasi
Politik adalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti
memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Menurut Myron Weiner.
terdapat lima
penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik,
yaitu sebagai berikut :
a.
Modernisasi
dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut
untuk ikut dalam kekuasaan politik.
b.
Perubahan-perubahan
struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan
keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola
partisipasi politik.
c.
Pengaruh kaum
intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah
menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan
industrialisasi yang cukup matang.
d.
Konflik antar
kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar elite, maka yang dicari
adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas menentang melawan kaum
aristokrat yang menarik kaum buruh dan membantu memperluas hak pilih rakyat.
e.
Keterlibatan
pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya
ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya
tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam
pembuatan keputusan politik.
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Sebagai bangsa yang berdaulat, kemampuan menjaga dan
melindungi seluruh wilayah Negara dari berbagai ancaman dan gangguan baik
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, tidak dapat dihindari lagi.
Pertahanan dan keamanan Negara republic Indonesia silaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan serta seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
B. SARAN
Dalam berpolitik sebaikya dilakukan menurut
kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang sesuai agar tercipta integrasi nasional.
Karena bangsa Indonesia terrdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan
budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Google. 2011. Peran Serta Budaya
Politik Pertisipan (http//google.com), di
akses pada 29 Oktober 2011.
Google. 2011. Budaya Politik
Partisipan (http//google.com), di akses pada
29 Oktober 2011.
MENTARI. Penerbit dan Percetakan
Cahaya Mentari. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas 2 Semester
Gasal. Surakarta : Wiji Lestari, S.Pd.
http://alcmuthya.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-budaya-politik-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar