Jumat, 29 April 2016

MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA



KATA PENGANTAR
           
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah yang senantiasa memberi kemudahan saya dalam pengerjaan makalah yang berjudul ” BUDAYA POLITIK DI INDONESIA ” dengan tepat waktu. Kehidupan manusia didalam  masyarakat memiliki peran penting dalam system politik suatu Negara. Setiap warga Negara dalam kehidupan keseharianya hampir bersentuhan dengan aspek – aspek politik.
Kehidupan politik yang merupakan dalam interaksi antara warga Negara dengan pemerintahan, dan institutsi-institusi diluar pemerintahan (non- formal), telah menghasilkan dan membentuk versi pendapat,  pandangan, dan pengetahuan tentang praktik-praktik politik dalam semua system politik. Semoga makalah ini dapat dijadikan pembelajaran tentang budaya politik di Indonesia dan dapat bermanfaat pula bagi semua pembaca.
Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini nantinya.


                                                                                                                                                Tonra,         Agustus 2015
                                                                                                                                                Penulis,



                                                                                                                                                ( _______________________ )











DAFTAR ISI


Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi  ................................................................................................................................ ii
BAB I: Pendahuluan ............................................................................................................ 1
BAB II: Kajian Pustaka
A.    Komunikasi Dan Sosialisasi Politik .......................................................................... 2
B.     Peran Serta Budaya Politik Partisipan ....................................................................... 2
BAB: Kesimpulan Dan Saran
A.    Kesimpulan ................................................................................................................. 4
B.     Saran ........................................................................................................................... 4
Daftar  Pustaka ................................................................................................................ .... 5





















BAB I
PENDAHULUAN

Budaya politik merupakan pendekatan yang cukup akhir di dalam ilmu politik. Pendekatan ini lahir setelah tuntasnya penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti Amerika Serikat yaitu Gabriel A. Almond dan Sydney Verba. Hasil penelitian tersebut dituangkan di dalam buku mereka Budaya Politik, yang merupakan hasil kajian antara tahun 1969 sampai dengan 1970 atas 5000 responden yang tersebar di 5 negara: Amerika Serikat, Inggris, Italia, Meksiko, dan Jerman Barat.
Budaya politik berarti kecenderungan berperilaku individu terhadap sistem politik yang berlaku di negaranya. Dalam pendekatan budaya politik, individu merupakan subyek kajian yang utama dan bersifat empiris, dalam arti pendapat orang per oranglah yang membangun kesimpulan penelitian. Ini berbeda dengan pendekatan filsafat politik, misalnya, yang lebih bersifat abstrak oleh sebab pendapat dibangun oleh seseorang tanpa terlebih dahulu melihat fakta lapangan, atau paling tidak, melalui serangkaian penelitian yang melibatkan orang banyak.
Sementara itu, sosialisasi politik merupakan instrumen yang berupaya melestarikan sebuah sistem politik. Melalui serangkaian mekanisme dalam sosialisasi politik, individu dari generasi selanjutnya dididik untuk memahami apa, bagaimana, dan untuk apa sistem politik yang berlangsung di negaranya masing-masing berfungsi untuk diri mereka.







BAB II
KOMUNIKASI DAN SOSIALISASI POLITIK

A.      Komunikasi Dan Sosialisasi Politik
secara sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang diperintah”.
Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.
Dalam praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi, dan kadang-kadang sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Berbagai penilaian dan analisis orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini merupakan contoh kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah untuk menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat persetujuan DPR,
sosialisasi politik itu merupakan proses dimana individu memperoleh informasi, kepercayaan, sikap, dan menilai itu dapat membantu mereka untuk memahami aktivitas suatu sistem politik, dan sebagai bagian dari proses, yang mengadopsisebagian dari kepercayaan, sikap dan nilai-nilai. Pengarang menunjukkan fakta pentingnya proses penanaman kepercayaan dan nilai-nilai dariorang-orang menjadi basis untuk suatu kultur politis masyarakat, dan kultur seperti itu menggambarkan parameter kehidupan politis dan tindakan pemerintah atau Negara. Tetapi sebagian ahli membantah bahwa orang-orang itu mempunyai latar belakang sosial serupa, tingkatan pendidikan atau pendapatan, suatu agama umum, jenis kelamin atau persaingan ras yang mempunyai pandangan politis yang sebagian besar sama; karenanya, sosialisasi politis merupakan sifat yang sudah melekat pada nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan suatu proses.
B.       Peran Serta Budaya Politik Partisipan
1.      Pengertian Partisipasi Politik
Pembahasan tentang budaya politik tidak terlepas dari partisipasi politik warga negara. Partisipasi politik pada dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, karena keberadaan struktur-struktur politik di dalam masyarakat, seperti partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan dan media masa yang kritis dan aktif. Hal ini merupakan satu indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).
Bagi sebagian kalangan, sebenarnya keterlibatan rakyat dalam proses politik, bukan sekedar pada tataran formulasi bagi keputusan-keputusan yang dikeluarkan pemerintah atau berupa kebijakan politik, tetapi terlibat juga dalam implementasinya yaitu ikut mengawasi dan  mengevaluasi implementasi kebijakan tersebut.
Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Myron Weiner.
terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai berikut :
a.       Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.
b.      Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.
c.       Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup matang.
d.      Konflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar elite, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas menentang melawan kaum aristokrat yang menarik kaum buruh dan membantu memperluas hak pilih rakyat.
e.       Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.









BAB III
KESIMPULAN

A.      KESIMPULAN
Sebagai bangsa yang berdaulat, kemampuan menjaga dan melindungi seluruh wilayah Negara dari berbagai ancaman dan gangguan baik berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, tidak dapat dihindari lagi. Pertahanan dan keamanan Negara republic Indonesia silaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan serta seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
B.       SARAN
Dalam berpolitik sebaikya dilakukan menurut kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang sesuai agar tercipta integrasi nasional. Karena bangsa Indonesia terrdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya.
















DAFTAR PUSTAKA

Google. 2011. Peran Serta Budaya Politik Pertisipan (http//google.com), di akses pada 29 Oktober 2011.
Google. 2011. Budaya Politik Partisipan (http//google.com), di akses pada 29 Oktober 2011.
MENTARI. Penerbit dan Percetakan Cahaya Mentari. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas 2 Semester Gasal. Surakarta : Wiji Lestari, S.Pd.
http://alcmuthya.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-budaya-politik-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar