BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Setiap insan dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan organ tubuh
yang canggih, seimbang dan teratur serta diberi anugrah pikiran, supaya dapat
digunakan untuk menimbang mana sesuatu yang baik dan mana yang buruk untuk
dirinya. Kesehatan adalah proses melalui mana kita membentuk kembali dasar
asumsi dan pandangan dunia tentang kesejahteraan dan melihat kematian sebagai
alami proses kehidupan.
Saat ini
lebih dari 250 negara melaporkan adanya infeksi - infeksi HIV/AIDS dari
berbagai penjuru dunia. Infeksi HIV/AIDS merupakan Pandemi Global, dengan kasus
yang terdapat hamper di semua Negara.
AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun1981, saat itu
pusat pencegahan penyakit menular US (CDC) melaporkan kejadian Pneumonia akibat Pneumocystis jiroveci (P. carinii) yang
tidak dapat dijelaskan pada beberapa orang homoseksual. Setelah ditindaklanjuti
penyakit tersebut ditemukan pula pada orang yang pernah kontak seksual dan
pengguna obat-obatan injeksi dengan orang-orang tersebut. Human
Immunodeficiency Virus (HIV) sendiri baru berhasil diisolasi dari penderita
dengan limfadenopati dan terdiagnosa AIDS pada tahun 1983.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas dapat dirumuskan masalah penelitian:
- Apakah HIV/AIDS itu?
- Apa saja faktor penyebab HIV/AIDS?
- Apa saja manifestasi yang ditimbulkan dari HIV/AIDS?
- Bagaimana upaya untuk menigkatkan taraf hidup pasien HIV/AIDS?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui definisi HIV/AIDS.
- Untuk mengetahui faktor penyebab HIV/AIDS.
- Untuk mengetahui manifestasi yang ditimbulkan dari HIV/AIDS.
- Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan taraf hidup pasien HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HIV/AIDS
1. Definisi HIV/AIDS
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan tubuh
manusia. HIV menyerang tubuh manusia dengan cara membunuh atau merusak sel-sel
yang berperan dalam kekebalan tubuh sehingga kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi dan kanker menurun drastis (Sunaryati, 2011).
Seseorang terserang HIV AIDS
AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi sindrom
yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh. Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti penyakit paru-paru, saluran
pencernaan, saraf dan kejiwaan, tumor ganas (malignan) dan infeksi oportunistik
lainnya (Sunaryati,
2011).
2. Faktor penyebab
HIV/AIDS
AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency virus (Nasronudin,
2007). Secara umum penyebab penyakit AIDS hanya dibagi dalam 4 kategori umum,
yaitu :
a.
Penggunaan
Jarum Suntik yang tidak Steril
Penggunaan jarum suntik yang tidak
steril sangat mampu mendorong seseorang terkena penyakit AIDS, para pengguna
Narkoba yang terkadang saling bertukar jarum suntik sangat rentan tertular
penyakit ini, karena penularan HIV AIDS sangat besar presentasenya terjadi
karena cairan pada tubuh penderita yang terkena HIV AIDS berpindah ke tubuh
normal (sehat).
b.
Seks Bebas
serta seks yang kurang sehat dan aman
Berhubungan intim yang tidak sehat
dan tidak menggunakan pengaman adalah peringkat pertama terbesar penyebab
menularnya virus HIV AIDS, transmisi atau penularan HIV (Human Immunodeficiency
Virus) dalam hubungan seksual peluang terjadinya sangat besar, karena pada saat
terjadi kontak antara sekresi pada cairan vagina pada alat kelamin.
Hubungan seksual kurang aman dan
tanpa dilengkapi pelindung
(Kondom) akan lebih sangat berisiko dibandingkan hubungan seksual yang tanpa dilengkapi pelindung (Kondom) dan risiko hubungan seks anal lebih besar dibanding hubungan seks biasa dan oral seks, meskipun tidak berarti bahwa kedua jenis seks tersebut tidak beresiko.
(Kondom) akan lebih sangat berisiko dibandingkan hubungan seksual yang tanpa dilengkapi pelindung (Kondom) dan risiko hubungan seks anal lebih besar dibanding hubungan seks biasa dan oral seks, meskipun tidak berarti bahwa kedua jenis seks tersebut tidak beresiko.
c.
Penyakit
Menurun
Seseorang ibu yang terkena AIDS akan
dapat menurunkan penyakitnya pada janin yang dikandungnya, transmisi atau
penularan HIV melalui rahim pada masa parinatal terjadi pada saat minggu terakhir
pada kehamilan dan pada saat kehamilan, tingkat penularan virus ini pada saat
kehamilan dan persalinan yaitu sebesar 25%. Penyakit ini tergolong penyakit
yang dapat dirutunkan oleh sang ibu terhadap anaknya, menyusui juga dapat
meningkatkan resiku penulaan HIV AIDS sebesar 4%.
d.
Tranfusi
darah yang tidak steril
Cairan didalam tubuh penderita AIDS
sangat rentan menular sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang teliti dalam hal
transfusi darah pemilihan dan penyeleksian donor merupakan tahap awal untuk
mencegah penularan penyakit AIDS, Resiko penularan HIV AIDS di sangat kecil
presentasenya di negara-negara maju, hal ini disebabkan karena dinegara maju
keamanan dalam tranfusi darah lebih terjamin karena proses seleksi yang lebih
ketat.
3. Manisfestasi
Klinis
Tanda-tanda gejala-gejala secara
klinis pada seseorang penderita AIDS adalah diidentifikasi sulit karena
symptomasi yang ditujukan pada umumnya adalah bermula dari gejala-gejala umum
yang lazim didapati pada berbagai penderita penyakit lain. Menurut namun secara umum dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a.
Rasa lelah dan lesu
b.
Berat badan menurun secara drastis
c.
Demam yang sering dan berkeringat
diwaktu malam
d.
Mencret dan kurang nafsu makan
e.
Bercak-bercak putih di lidah dan di
dalam mulut
f.
Pembengkakan leher dan lipatan paha
g.
Radang paru-paru
h.
Kanker kulit
4. Terapi Komplementer
a. Definisi
Terapi Komplementer
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi adalah usaha untuk memulihkan
kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit.
Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Menurut WHO
(World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tetapi di Philipina
misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Virus HIV AIDS
Terapi
Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain diluar pengobatan medis yang Konvensional.
b. Macam Terapi
Komplementer
Terapi
komplementer ada yang invasive dan non infasif. Contoh terapi komplementer
infasif adalah akupuntur dan cupping
(bekam basah) yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi
energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biollogis
(herbal, terapi nutrisi, food combining,
terapi jus, terapi urin hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas;
akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rofling,
dan terapi lainnya.
c. Penerapan Terapi Komplementer
terhadap Pasien HIV/AIDS
Para
pengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus), dengan pemenuhan nutrisi dan
ketenangan spiritual bisa memperpanjang harapan hidup mereka. Terapi alternatif
komplementer, seperti; akupunktur, akupressur, meditasi, dan mengomsumsi
tanaman obat dapat menambah daya tahan tubuh dan pertumbuhan sel-sel imun.
ketenangan spiritual dan nutrisi peningkat daya tahan membuat virus lebih jinak
dan memperlambat perkembangannya dalam tubuh manusia, sehingga memberi
kesempatan CD4 yaitu sel pembentuk daya tahan tubuh untuk berkembang dan
memperbanyak diri.
Akupunktur
dan akupressur diberikan untuk memperkuat organ-organ vital, seperti;
paru-paru, ginjal, lambung, dan limpa, pada masa awal infeksi HIV. Sebelum d aya tahan tubuh dan sel- sel
CD4 turun karena infeksi HIV,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
virus yang memperlemah kekebalan tubuh manusia. HIV menyerang tubuh manusia
dengan cara membunuh atau merusak sel-sel yang berperan dalam kekebalan tubuh
sehingga kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan kanker menurun drasts. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh.
2. Cara penularan
HIV/AIDS sangat bervariasi dapat dengan penggunaan jarum suntik yang
tidak steril, seks bebas serta seks yang kurang sehat dan aman, penyakit
menurun, dan tranfusi darah yang tidak steril.
3. Tanda-tanda
gejala-gejala secara klinis pada seseorang penderita AIDS seperti; rasa lelah
dan lesu ,berat badan menurun secara drastis , demam yang sering dan
berkeringat diwaktu malam, mencret dan kurang nafsu makan, bercak-bercak putih
di lidah dan di dalam mulut, pembengkakan leher dan lipatan paha, dan radang
paru-paru kanker kulit.
4. Terapi alternatif komplementer, seperti;
akupunktur, akupressur, meditasi, dan mengomsumsi tanaman obat dapat menambah
daya tahan tubuh dan pertumbuhan sel-sel imun. Ketenangan spiritual dan nutrisi peningkat daya tahan membuat virus lebih
jinak dan memperlambat perkembangannya dalam tubuh manusia, sehingga memberi
kesempatan CD4 yaitu sel pembentuk daya tahan tubuh untuk berkembang dan
memperbanyak diri.
B.
Saran
Dengan adanya karya tulis ilmiah ini penulis menyarankan bahwa sangat
penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar tidak terkena penyakit
HIV/AIDS. Dan juga dapat menghindari penyebab HIV/AIDS serta dapat dengan sigap
menanggapi adanya penyakit HIV/AIDS.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI.1997.AIDS
dan Penanggulangannya (Ed. 3).Jakarta:PUSDILANKES & The Ford Foundation
Hanwari, D.2009.Global
Effect HIV/AIDS Dimensi Psikoreligi.Jakarta:FKUL
Nasronudin.2007.HIV
& AIDS Pendekatan Biologis Molekuler, Klinis & Sosial.Surabaya:Airlangga
University Press
Nursalam, Kurniawati, D, N.2009.Asuhan Keperawatan pada Pasien HIV/AIDS.Jakarta:Salemba Medika
Sunaryati, S. S.2011.14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan Sangat Mematikan.Yogyakarta:FlashBook
http://linaindri.blogspot.co.id/2015/01/makalah-hivai